Arti weton tibo loro dalam primbon Jawa memang tidak memiliki arti khusus secara umum. Namun, bagi masyarakat Jawa, kepercayaan terhadap weton dan perhitungannya tetap sangat kental. Terutama dalam konteks pernikahan, banyak aspek yang dipertimbangkan, termasuk tanggal lahir, bulan, dan weton calon pengantin.
Pernikahan dianggap sebagai acara yang sangat sakral dalam budaya Jawa, sehingga setiap detail perhitungan weton dianggap penting untuk memastikan hari pernikahan yang dianggap baik dan membawa keberuntungan. Kepercayaan ini mencerminkan betapa dalamnya hubungan antara budaya dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Dalam budaya Jawa, weton tibo loro sering kali dianggap sebagai hari yang kurang baik untuk menggelar pernikahan. Istilah ini mengacu pada weton yang jatuh pada hari-hari tertentu yang dipercaya memiliki dampak pada nasib rumah tangga calon pengantin.
Arti Weton Tibo Loro dalam Primbon Jawa
Dalam primbon Jawa, weton “tibo loro” merupakan salah satu hari yang sering membuat pasangan yang akan menikah merasa cemas. Masyarakat Jawa percaya bahwa pasangan yang menikah pada weton ini akan menghadapi banyak ujian setelah pernikahan, termasuk tantangan dalam hal keuangan, kesehatan, dan kesetiaan.
“Tibo loro” merupakan hasil perhitungan weton berdasarkan tanggal lahir dan pasaran dalam sistem hitung Jawa, yang mencakup pahing, pon, wage, kliwon, dan legi. Perhitungan weton ini umumnya digunakan untuk mengetahui berbagai aspek karakter seseorang, seperti nasib, watak, keberuntungan, dan bahkan jodoh.
Digunakan untuk Mencari Tanggal Baik Pernikahan
Masyarakat Jawa sangat memperhatikan berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk dalam menentukan tanggal pernikahan yang baik untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Bagi pasangan yang akan menikah, tanggal yang jatuh pada weton “tibo loro” dianggap akan menghadapi banyak kesulitan.
Oleh karena itu, masyarakat Jawa biasanya menghindari pernikahan pada weton tersebut. Untuk menghindari weton “tibo loro,” calon pengantin biasanya berkonsultasi dengan ahli primbon Jawa. Mereka akan melakukan perhitungan weton pernikahan dan mencari tanggal yang dianggap lebih baik dan membawa keberuntungan.
Itulah arti weton tibo loro yang dianggap kurang menguntungkan menurut perhitungan Jawa bagi pasangan yang akan menikah. Meskipun setiap orang memiliki kepercayaan masing-masing, masyarakat Jawa tetap memegang teguh pentingnya perhitungan weton dalam berbagai aspek kehidupan mereka.